AR ROZAQ
Ar Rozaq adalah sifat Allah yang baik dan memiliki arti Maha Pemberi Rizki. Rizki yang diberikan oleh Allah tak terbatas. Harta, tahta, kesehatan, kepandaian, pengetahuan dan masih banyak lagi. Meski demikian, Allah tak pernah membedakan siapa yang akan menerima rezeki dari-Nya. Jika Allah SWT menghendaki sesuatu terjadi, maka Dia akan menciptakan sebab-sebab kejadiannya. Jika sebuah rezeki ingin diberikan-Nya pada seorang hamba, maka tak satu pun kekuatan yang bisa menghalanginya. Tak satu, tak juga seribu. Tak beratus, tak berlaksa. Tak ada kekuatan yang mampu menghalangi takdir-Nya.
Bila Allah SWT mencintai seseorang, Dia menjadikan makhluk-makhluk semakin membutuhkan orang dermawan dan kalau saja dia sampai menjadi perantara antara Allah dengan manusia agar rezeki dapat sampai kepada manusia maka berarti dia memiliki sifat ini juga. Itulah orang yang telah mewarisi sifat ini yang tangannya dijadikan sebagai gudang rezekinya, tubuh dan ucapannya menjadi gudang bagi rezeki hati. Persendian adalah sambungan tulang pada tubuh manusia yang berjumlah tiga ratus enam puluh buah. Maka selayaknya manusia mengeluarkan sedekah bagi setiap persendian tubuhnya, semata-mata untuk mensyukuri nikmat itu. Dengan adanya semua persendian itu, manusia hidup dengan penuh kesempurnaan dan kenikmatan. Sekiranya diantara persendian tersebut ada yang rusak atau kering, tentulah akan mendatangkan gangguan pada tubuh, maka bersedekah atasnya merupakan tasyakur dan juga menghindarkan bala.
Satu rezeki akan disusul rezeki lainnya. Jika manusia cukup tahu diri dan mensyukuri semua yang ia terima. Sering manusia mengira, semua yang didapat adalah hasil kerja keras dan usahanya. Sering manusia menyangka, semua yang terjadi keluar dari jerih payahnya. Padahal, sungguh tak ada daya pada diri manusia yang lemah ini, Makhluk yang ketika kantuk Allah yang menciptakan sarana-sarana rezeki maupun mereka yang diberi rezeki dan memberikan sarana kepada makhluknya maupun menciptakan jalan-jalan untuk menikmatinya.
Pemberian rezeki itu ada dua macam yaitu:
a. Lahiriah , terdiri atas pemeliharaan dan makanan untuk kekuatan jasmani.
b. Bathiniah, berupa hal-hal yang diketahui dan hal-hal yang disingkapkan atau di ilhamkan, dan itu di arahkan ke hati dan bagian terdalam dari hati.
Rezeki bathiniah lebih tinggi dibandingkan rezeki lahiriah, karena buahnya adalah kehidupan abadi. Adapun buah dari pemberian rezeki lahiriah berupa kekuatan jasmani yang fana. Berikut ini adalah beberapa bukti bahwa Allah Memiliki sifat Maha Pemberi Rizki..
Artinya : 'Kepunyaan Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi. Dia melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkannya. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala sesuatu' (Asy-Syura:12)
Artinya: Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). (QS. Huud:6)
Artinya: Dia-lah yang menjadikan bumi ini mudah bagi kalian, maka berjalanlah disegala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya (QS. Al Mulk:15)
Artinya: Sesungguhnya Allah, Dia-lah Maha Pemberi Rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh (QS. Adz Dzariyat:58)
Contoh Pengamalan Asmaul Husna Dalam Kehidupan:
Allah menganugerahkan pengetahuan untuk memberikan petunjuk, lidah untuk bersaksi dan mengajar. Dan kedua tangan untuk membagikan sedekah, sehingga manusia dapat menjadi sebab bagi rezeki. Oleh Karena itu jika kita diberikan rezeki oleh Allah maka seharusnya kita memberikan sebagian rezeki yang kita miliki kepada orang yang membutuhkan. Misalnya kita memiliki harta yang berlebih maka kita harus menyedekahkan sebagian harta kita untuk orang yang membutuhkan.
Jumat, 11 November 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar